BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha kesehatan
sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong
murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS
biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. Dalam pengertian lain, UKS
adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat
pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif)
dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan
peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek.
Dengan kegiatan UKS
ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya
sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal
pula dengan child to child programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk
anak untuk menciptakan anak yang berkualitas. Menurut WHO (World Health
Organization) yang dimaksud dengan hidup sehat
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa
adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual,
emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23
Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah”
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan
sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik
itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan
makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat
(SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi
pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengembangan pengetahuan,
sikap atau nilai yang harus dimiliki dan keterampilan.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah yang dilaksanakan
tersebut meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah yang dilaksanakan
tersebut meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
B. Pembatasa Masalah
Usaha
untuk meningkatkan kesehatan
masayarakat itu sangat banyak caranya akan tetapi pada kesempatan ini penulis
tertarik dan mengangkat permasalahan yang menyangkut “Bagaimana Upaya
Meningkatkan Usaha Kesehatan di Sekolah
“.
C. Tujuan Penulisan
Ada beberapa tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu :
Penulis berharap agar makalah
sederhana ini akan
dapat memberikan tambahan pengetahuan dan akan menjadi sesuatu yang bermanfaat
bagi semua orang namun pada prinsipnya ada dua kegunaan yang penulis harapkan dapat diperoleh dari makalah ini, yaitu.
1. Dimensi teoritis
Makalah ini diharapkan akan dapat
memberikan masukan pengetahuan baru dibidang pendidikan. Khususnya yang
berhubungan dengan masalah usaha kesehatan sekolah.
2. Dimensi praktis
Kegunaan
praktis yang sangat penulis
harapkan adalah.
a. Bagi
pihak sekolah SMP Negeri I Kapuas Murung, Kepala sekolah, Dewan guru, dan staf
tata usaha akan sangat berguna sebagai bahan masukan khususnya yang berhubungan
dengan usaha kesehatan sekolah.
b. Bagi
para orang tua, tokoh masyarakat, dan semua pihak yang terkait dengan masalah
pendidikan akan sangat bermanfaat dalam hal memberikan
wawasan pengetahuan mengenai masalah
usaha kesehatan sekolah agar bisa dicari solusi yang tepat untuk kegiatan
pengembangannya kedepan.
BAB II
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
A. Dasar
pelaksanaan UKS
Untuk
dapat belajar dengan cara efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan
kesehatan diri yang baik. Kesehatan pada dasarnya menunjukkan keadaan yang
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan
sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan
itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Kalau
peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu
kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),
bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan,
bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan
yang berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang
berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli.
Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau ranking yang
sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara
tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat
kesehatan masyarakatnya. Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin
baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika tingkat ekonomi masih
berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya
belum sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan sumber daya manusianya yang
diharapkan berkualitas masih memerlukan proses dan usaha yang lebih keras lagi.
Adapun
yang menjadi dasar dari pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Secara umum adalah UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
Secara umum adalah UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
B. Pengertian dan tujuan usaha kesehatan
sekolah
Usaha
kesehatan sekolah atau UKS merupakan suatu upaya untuk membina dan
mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu sesuai dengan
surat keputusan bersama Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mentri Kesehatan, Mentri Agama dan Mentri dalam
negeri, tahun 1989, adapun yang menjadi tujuan uks ada dua yaitu :
a. Tujuan umum
Tujuan umum
yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan hidup secara sehat dan juga untuk dapat meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik.
b. Tujuan khusus
Pada dasarnya yang menjadi tujuan
khusus dibentuknya kegiatan usaha
kesehatan sekolah adalah agar peserta siswa didik:
1.
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk berperilaku hidup sehat
2.
sehat jasmani,rohani dan sosial
3. memiliki daya tangkap dan daya hayal terhadap
pengaruh buruk
narkotika,rokok,alkohol dan
obat berbaya lainnya.
C. Usaha peningkatan kesehatan di lingkungan
sekolah
Program
Pokok kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah yang biasa dilaksanakan disekolah
pada dasarnya ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan berbagai program pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.
pada dasarnya ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan berbagai program pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk bisa meningkatkan kesehatan
dilingkungan sekolah yaitu :
1. Kebersihan perseorangan
Supaya sehat tubuh kita harus bersih.
Agar tubuh selalu bersih maka perlu kebiasan hidup sehat dan bila kita tidak
membiasakan hidup sehat maka tubuh kita
tidak terpelihara. Tubuh akan tidak terawat dan akhirnya menjadi kotor. Kotoran
ini bisa berasal dari apa saja dan didalam kotoran ada terdapat bibit
penyakit.Disamping lingkungan ,kesehatan manusia juga dipengaruhi oleh manusia
itu sendiri dan disini yang juga berpengaruh penting adalah perilaku manusia
itu sendiri dalam usaha meningkatkan derajat kesehatannya.
2. Kesehatan lingkungan
Bukan hanya tubuh kita yang harus bersih.
Lingkungan kitapun perlu dipelihara agar selalu bersih karena kita hidup sangat
dekat dengan lingkungan kita dan walaupun rumah kita telah bersih,namun
lingkungannya kotor maka hasilnya tetap saja tidak sehat.Kesehatan lingkungan
semakin hari semakin sukar diatasi karena penduduk dunia semakin padat
3. Pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat
badan
Pertumbuhan
tubuh manusia diukur dengan pertumbuhan pertambahan berat badan dan tinggi
badan sejak lahir manusia bertumbuh terus dan berhenti pada sekitar 25 tahun.
Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk tumbuh dan berkembang akan tetapi perawatan kesehatan juga sama
pentingnya. Ada beberapa hal yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tubuh ini diantaranya :
a. faktor ada tidaknya penyakit
b. faktor keturunan atau genetik
c. faktor hormon
d. faktor kecukupan gizi
4. Pencegahan kecelakaan
Kecelakaan
dapat terjadi setiap saat dimana saja termasuk dilingkungan sekolah dan
sebagian besar kecelakaan timbul sebagai akibat dari kelengahan manusia itu
sendiri tapi jika memahami penyebab kecelakaan maka kita akan menjadi lebih
waspada.Lingkungan dimana kita berada harus terbebas dari kemungkinan
terjadinya kecelakaan.
D.
Peran Sekolah dalam Meningkatkan Kesehatan
Pada
era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam
kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak
sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak,
gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan
obesitas, dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih
dahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain
itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah
sehingga risikonya akan mengakibatkan penyakit degeneratif. Perilaku tidak
sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga
terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau
tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang
tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan
masyarakatnya. Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri
peserta didik sendiri. Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun
kurang, malas sehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah.
Peserta didik pun cenderung lebih menyukai dan banyak menonton televisi,
bermain video games, dan play station, sehingga mengakibatkan fisiknya kurang
bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadap berbagai
penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program
pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di
sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangat mendukung dan
memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan
bebas, menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya.
Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi
sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta
didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam
menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara
akademik. Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya,
karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit dan pada akhirnya akan menjadi kendala untuk keberhasilan belajarnya.
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning and working” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health Promoting Schools.” Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan atau mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya. Menurut WHO (Depkes, 2008) pada prinsipnya ada enam ciri utama sekolah yang dapat dapat dikategorikan telah melakukan kegiatan mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu: 1). Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat,
2). Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya, 3). Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua, 4). Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan,
5). Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan, dan
6). Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara lainnya adalah meningkatnya partisipasi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning and working” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health Promoting Schools.” Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan atau mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya. Menurut WHO (Depkes, 2008) pada prinsipnya ada enam ciri utama sekolah yang dapat dapat dikategorikan telah melakukan kegiatan mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu: 1). Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat,
2). Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya, 3). Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua, 4). Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan,
5). Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan, dan
6). Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara lainnya adalah meningkatnya partisipasi dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari
keseluruhan pebahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya maka
ada beberapa kesimpulan yang dapat
penulis kemukakan yaitu :
1. Kita perlu untuk selalu
menjaga kesehatan
2. Usaha kesehatan sekolah perlu
untuk selalu diperhatikan dan ditingkatkan.
3. Perlu diakan sosialisasi
pentingnya hidup sehat pada lingkungan sekolah
4. Upaya pencegahan
penyakit/kecelakan lebih penting dari
mengobati
B. Saran-saran
Ada
beberapa saran yang dapat penulis sampaikan yaitu:
1. Hindari pemakaian/penggunaan
zat-zat berbahaya pada makanan dan minuman
2. Teliti
dahulu barang/makanan yang akan dibeli sebelum dikonsumsi baik mengenai tanggal
kada luarsanya atau zat yang terkandung didalamnya.
3. Biaskanlah hidup sehat dan
melakukan olah raga secara teratur .
Mantap....!!!
BalasHapusTerima kasih. sukses untuk kita semua
HapusThanks gan,, sangat menambah ilmu
BalasHapus